Netizen Merasa Kejanggalan Akan Penganiayaan Terhadap Aktivis Islam

advertise here
ustadz prawoto, brigade persis, pp persis, komandan brigade, korban penganiayaan
Ust. Prawoto Terkapar Dianiaya Orang Tak Dikenal

Penganiayaan Berujung Maut

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُولَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ...

Setelah sempat dirawat di rumah sakit Santosa Bandung, Ustz Prawoto akhirnya meninggal dunia pada jam 17.30 WIB (1 Februari 2018).

Aktivis Islam yang aktif sebagai komandan brigade PP PERSIS ini kembali menjadi korban penganiayaan. Sebeluimnya Abu Raksa telah memposting terjadinya penganiayaan kepada K H Umar Basri, pimpinan pondok pesantren al-hidayah Santiong Cicalengka Jawa Barat.

Kronologis Penganiayaan H R Prawoto, S.E.

Menurut kabar yang didapat dari Hj Ernawaty, istri korban seperti yang dilansir Hidayatullah, sekira jam 7 pagi mang Cas (pelaku penganiayaan) merusak rumah yang terletak di Cigondewah Kaler Bandung memakai linggis. Kemudian Ust. Prawoto menegur kelakuan mang Cas. Bukannya sadar akan kesalahannya, mang Cas malah memukul korban dengan linggis yang dipakai merusak rumah.

Ust. Prawoto pun lari keluar, namun mang Cas tidak membiarkan korban lepas. Mang Cas memburu korban dan mendaratkan pukulan memakai tongkat besi (linggis) ke bagian kepala, tangan, dan tubuh korban. Sehingga ust. Prawoto terkapar seperti yang nampak di gambar di atas.

Oleh istri dibantu masyarakat ust. Prawoto dilarikan ke RS Santosa untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, takdir telah ditentukan oleh Sang Pemberi Kehidupan. Sehingga sore hari, nyawa Ust. Prawoto diambil oleh Pemiliknya, Allah SWT.

Beredar Rumor adanya Kesamaan dengan Penganiayaan K H Umar Basri

Terduga Pelaku Penganiayaan
Atas terjadinya peristiwa tersebut, di medsos ramai memperbincangkan bahwa pelaku penganiayaan oleh orang tak dikenal. Bahkan disebutkan ternyata pelaku mengalami gangguan mental. Sehingga muncul berbagai persepsi dan seakan-akan terdapat kesamaan dengan peristiwa penganiayaan terhadap K H Umar Basri.

Menanggapi hal tersebut, inilah keterangan Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo saat diwawancara oleh wartawan news.detik.

"Memang benar ada penganiayaan yang menimpa Komandan Brigade Persis Pusat. Beliau meninggal dunia," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo usai mengecek tempat kejadian perkara (TKP).

Hendro menuturkan peristiwa berawal saat Asep tiba-tiba merusak kediaman Prawoto. Korban kemudian keluar rumah untuk mengecek. 

"Akan tetapi justru korban malah hendak dipukul menggunakan potongan pipa besi. Pelaku ini tetangganya korban," ujar Hendro.


Korban berusaha menyelamatkan diri. Usai berlari sejauh 500 meter, Prawoto terjatuh.



"Di situlah terjadi pemukulan yang mengakibatkan korban mengalami luka patah tangan kiri dan luka di kepala," tutur Hendro.



Pelaku kabur usai menganiaya korban. Warga melapor polisi. Tak lama kemudian, polisi berhasil menangkap Asep.



Polisi memastikan korban merupakan anggota PP Persis. Prawoto menempati jabatan penting di struktur organisasi PP Persis.



"Iya yang bersangkutan (korban) Komandan Brigade Persis Pusat," ucap Hendro. 


Motif Penganiayaan Terhadap ust. Prawoto

Soal motif, belakangan diketahui bahwa Asep Maftuh sang pelaku ini mengalami gangguan kejiwaan. Itu diketahui oleh warga sekitar. "Pelaku diduga mengalami depresi dan sementara dilak‎ukan observasi di RS Jiwa Cisarua. Pelaku sudah ditangkap," ujr Hendro.

Fakta Pelaku Penganiayaan 

Jika ditarik benang merah dengan peristiwa penganiayaan terhadap K H Umar Basri memang terdapat kesamaan yakni sama-sama dilakukan di pagi hari oleh orang yang kemudian diketahui mengalami gangguan mental.

Mengenai apa yang terjadi ini sudah takdir Allah SWT! Semoga kita senantiasa mendapat petunjuk serta lindungan Allah SWT!

Semoga almarhum us. Prawoto dan K H Umar Basri mendapat ampunan dan ridha Allah subhanahu wataa'la.

Kata Kunci Terkait: "Kasus Penganiayaan, Brigade PERSIS, PP PERSIS, Bandung, Jawa Barat, RS Santosa, Cigondewah

Click to comment